JOHNPAUL77 menej resiko dengan memasang penggunaan margin 2%-5% dari modal. Misal modal $100,000, maka marginnya $2000-$5000, yg artinya maksimal bisa pakai lot standar max.2-5 Lot. Jika masing2 posisi terbuka dengan memasang SL 200 pip/2000 poin per posisi untuk lot max.5, maka total kerugian adalah $2000 x 5 lot = $10,000 atau 10% dari margin awal,,,,,kontrol resiko yg bagus.
Max.open margin 20% berarti margin maximal yang dipakai bisa 20 Lot itu sama denga rugi max. $2000 x 20 Lot => $40,000 >>>> 40% dari modal awal..ga bikin ancur akun juga biar posisinya banyak.karena sudad dibatasi.
max.DD 20% ini tadi sudah over jadi 40%, maka tinjau lagi SLnya dengan open margin max. 20% dengan penggunaan margin max./trade 5%.
Minggu, 16 Agustus 2015
Menej Risk ala Johnpaul77
Rabu, 01 Juli 2015
Teori Kecoa
Refleksi pagi dari pidato yang indah oleh Sundar Pichai - seorang Alumni IIT-MIT dan Global Head dari Google Chrome:
Teori Kecoa Untuk Pengembangan Pribadi
Di sebuah restoran, seekor kecoa tiba-tiba terbang dari suatu tempat dan mendarat di seorang wanita. Dia mulai berteriak ketakutan. Dengan wajah yang panik dan suara gemetar, dia mulai melompat, dengan kedua tangannya berusaha keras untuk menyingkirkan kecoa tersebut. Reaksinya menular, karena semua orang di kelompoknya juga menjadi panik. Wanita itu akhirnya berhasil mendorong kecoa tersebut pergi tapi ... kecoa itu mendarat di wanita lain dalam kelompok. Sekarang, giliran wanita lain dalam kelompok itu untuk melanjutkan drama.
Pelayan bergegas ke depan untuk menyelamatkan mereka. Dalam sesi saling lempar tersebut, kecoa berikutnya jatuh pada pelayan. Pelayan berdiri kokoh, menenangkan diri dan mengamati perilaku kecoa di kemejanya. Ketika dia cukup percaya diri, ia meraih kecoa itu dengan jari-jarinya dan melemparkannya keluar dari restoran.
Menyeruput kopi dan menonton hiburan itu, antena pikiran saya mengambil beberapa pemikiran dan mulai bertanya-tanya, apakah kecoa yang bertanggung jawab untuk perilaku heboh mereka? Jika demikian, maka mengapa pelayan tidak terganggu? Dia menangani peristiwa tersebut dengan mendekati sempurna, tanpa kekacauan apapun.
Yang mengganggu wanita itu bukanlah kecoa, tetapi ketidakmampuan wanita itu untuk menangani gangguan yang disebabkan oleh kecoa tersebut.
Di situ saya menyadari bahwa, bukanlah teriakan ayah saya atau atasan saya atau istri saya yang mengganggu saya, tapi ketidakmampuan saya untuk menangani gangguan yang disebabkan oleh teriakan merekalah yang mengganggu saya. Bukanlah kemacetan lalu lintas di jalan yang mengganggu saya, tapi ketidakmampuan saya untuk menangani gangguan yang disebabkan oleh kemacetanlah yang mengganggu saya.
Reaksi saya terhadap masalah itulah yang sebenarnya lebih menciptakan kekacauan dalam hidup saya, melebihi dari masalah itu sendiri.
Pelajaran dari cerita ini:
Saya mengerti, saya tidak harus bereaksi dalam hidup. Saya harus selalu merespon. Para wanita bereaksi, sedangkan pelayan merespon. Reaksi selalu naluriah sedangkan respon selalu dipikirkan baik-baik. Sebuah cara yang indah untuk memahami HIDUP.
Orang yang BAHAGIA bukan karena Semuanya berjalan dengan benar dalam kehidupannya. Dia BAHAGIA karena sikapnya dalam menanggapi segala sesuatu di kehidupannya benar!!
Mulai pagi ini yuk kita mempunyai respon yang baik & benar terhadap apapun nanti yang terjadi dalam kehidupan kita. GBU & fam :)
Diposkan Yesterday oleh Novry Simanjuntak
Senin, 01 Juni 2015
Rabu, 27 Mei 2015
begadang
walhasil sampai jam segini 02.58 WIT belum tidur lagi. pola main si kecil yang berubah waktu dari siang ke malam hari, bikin kita begadang selalu hehehe...
Menulis
menulis itu adalah kemampuan bercerita dengan sebuah media yang merekam dan membangkitkan imagi si pembaca tentang hal kita tuangkan.
sampai saat ini kami tetap tak mampu menulis dengan benar walaupun mungkin bisa bercerita dengan baik.
kemampuan menulis dengan baik sama dengan hal lainnya, adalah hasil dari usaha terus menerus yang kemudian menjadi kebiasaan, terbiasa merangkai kata, memancing imaginasi, dan berbagi informasi.
jadi mari belajar menulis, walaupun tak salah juga sekali-kali copy paste asal memuat sumbernya..:)
sampai saat ini kami tetap tak mampu menulis dengan benar walaupun mungkin bisa bercerita dengan baik.
kemampuan menulis dengan baik sama dengan hal lainnya, adalah hasil dari usaha terus menerus yang kemudian menjadi kebiasaan, terbiasa merangkai kata, memancing imaginasi, dan berbagi informasi.
jadi mari belajar menulis, walaupun tak salah juga sekali-kali copy paste asal memuat sumbernya..:)
Kamis, 07 Mei 2015
INSTRUMEN INVESTASI HEBAT ITU BERNAMA SAHAM
Tulisan ini di mulai dari pertanyaan seorang sahabat kepada saya, "alat investasi terbaik itu apa ?".
To be fair, sebagai seorang investor saham saya pasti akan mengatakan saham adalah yg terbaik, seorang investor properti akan mengatakan properti yg terbaik, investor emas akan mengatakan emas yg terbaik, begitu seterusnya...jadi jawaban saya di sini harus Anda cerna sendiri dan pikirkan mana yg terbaik untuk diri Anda sendiri.
Mengapa Saham?
Banyak orang lupa atau tidak tahu apa artinya saham, dan menganggap saham adalah suatu angka-angka yg berubah sehingga menimbulkan keuntungan maupun kerugian bagi pemiliknya. Mungkin juga bagi Anda, saham itu seperti objek tidak dikenal yg bergerak sesuka hatinya dan oleh karenanya saham itu adalah objek spekulasi atau kasarnya: JUDI.
Kenyataannya, saham adalah bukti kepemilikan sebuah usaha/bisnis. Memiliki saham sama artinya dengan memiliki bisnis. Karena bisnis adalah suatu kegiatan operasional untuk menghasilkan laba, maka laba perusahaan tersebut akan tercermin melalui harga sahamnya yg naik. Setiap lembar saham yg dimiliki bukanlah kertas kosong, pemegang saham adalah bagian dari bisnis yg dimilikinya. Pada umumnya nilai saham akan naik dari
waktu ke waktu karena bisnis yg berhasil, menghasilkan laba, dan terus tumbuh bertambah besar (bahasa kerennya, productive asset --- harta yg produktif).
Hasil yg ditawarkan dari Saham
Untuk Indonesia, jika diminta suatu angka, maka saya akan menyebutnya 20%~30% per tahun. Bukan berarti semua saham akan menghasilkan hasil tsb, karena kinerja perusahaan berbeda-beda. Setiap waktu tentu saja ada perusahan yg bisnisnya lesu, ada yg bisnisnya cemerlang, ada yg merugi, ada yg untung biasa2 saja, ada yg untung fantastis.
Mungkin kedengarannya kecil sekali, 20%~30% tidak akan membuat seseorang kaya raya, bagaimana mungkin seorang Warren Buffet dapat menjadi orang terkaya di dunia dengan cara berinvestasi di saham? Jawabannya adalah compounding result, hasil yg didapat
diinvestasikan kembali. Jika di-rata2-kan, return Mr. Buffet per tahunnya sekitar 26%, jadi bukan suatu angka gila seperti untung 100%, 1000%, atau bahkan lebih...
diinvestasikan kembali. Jika di-rata2-kan, return Mr. Buffet per tahunnya sekitar 26%, jadi bukan suatu angka gila seperti untung 100%, 1000%, atau bahkan lebih...
Ilustrasinya begini, jika Anda mulai dengan 100 juta hari ini, dengan return 30% per tahun, maka 30 tahun lagi 261Milyar. Lho kok bisa, begini perhitungannya:
Waktu | Nilai Investasi |
Mulai | 100 jt |
tahun #1 | 130 jt |
tahun #2 | 169 jt |
tahun #3 | 219.7 jt |
tahun #4 | 285.61 jt |
tahun #5 | 371.293 jt |
... | ... |
tahun #10 | 1378 jt |
tahun #15 | 5118 jt |
tahun #20 | 19004 jt |
tahun #25 | 70564 jt |
tahun #30 | 261999 jt |
Investasi lain apa yg dapat menawarkan return setinggi itu? boleh saya katakan, saya belum menemukannya**. Mungkin yg terdekat adalah investasi pada properti, terutama pada lokasi strategis. Di sini kelebihan saham dibanding investasi properti adalah saham sangat liquid, dan entry barrier yg rendah. Liquid maksudnya saham bisa dijual kapanpun kita mau pada hari bursa buka (Senin hingga Jumat) tanpa perlu pusing mencari pembeli, jika menjual properti kita harus susah payah dulu mencari pembeli. Entry barrier yg rendah maksudnya dengan modal kecil sudah bisa mulai, misal 5 juta. 5 juta cukup untuk mulai (mulai saja ya...) dan sudah bisa membeli saham perusahaan bagus dan besar seperti Astra, dan tanpa pinjaman loh... Kalau properti banyakan orang cuma sanggup sampai DP, sementara sisanya kredit.
Resiko Berinvestasi di Saham
Perusahaan bisa saja rugi, bisnis bisa sepi, manajemen bisa tidak jujur (baca: korup), dll... Resiko kerugian di saham ada dan nyata. Jika perusahaan rugi maka akan tercermin di harga sahamnya yg turun sehingga pemegang sahamnya mengalami kerugian. Namun semua kendaraan investasi punya resiko. Surat Utang Negara (SUN) contohnya, pada negara Yunani yg dilanda krisis, ternyata negara tersebut tidak mampu membayar. Emas contoh lain, yg kata orang selalu naik, pada akhir tahun 2011 emas mengalami penurunan hingga 20%.
Jadi sebenarnya sama saja, semua beresiko. Mungkin ada yg punya alasan bahwa emas, walau turun 20%, nantinya akan naik lagi dan akan mencetak rekor baru. Yah mungkin saja, tapi perlu diketahui bahwa saham pun demikian. Perusahaan yg bagus, bekerja dengan benar, akan tumbuh terus bahkan ketika krisis finansial datang melanda. Contoh saja Indonesia sudah melewati krisis terberatnya di thn '98 dan Anda bisa melihat fakta bahwa masih banyak perusahaan yg masih berdiri sekarang bahkan sudah tumbuh lebih besar berkali2 lipat sekarang. Pesan saya, sebagai investor kita dapat meminimalkan resiko kita dengan memilih saham pada perusahaan yg bagus, bekerja dengan benar, membukukan keuntungan dan terus tumbuh.
Catatan sahampemenang : Resiko berinvestasi di saham dapat diminimalisir dengan memilih saham berkualitas dan mengumpulkannya di harga diskon
BBM sahampemenang #3 untuk umum 52091B4F. Semua pasti di-accept kecuali yang sudah terdaftar di kontak bbm sahampemenang #1 atau sahampemenang #2
Selamat Berinvestasi!
Kalyana Mitta
di ambil dari http://sahampemenang.blogspot.com/
Langganan:
Postingan (Atom)